Minggu, 07 Oktober 2012

konsep asam basa keras lunak



             Konsep asam basa ini merupakan perluasan dari konsep asam basa lewis yang dikembangkan oleh R.G Pearson. Sebelum pearson ada 3 orang ilmuwan Ahrland, Chatt dan Davies, yang mengganti asam standarnya selain proton berdasarkan konstanta kestabilan pembentukan kompleksnya dengan anion halida Kf, kemudian mereka membagi table periodik dalam 3 kelas yaitu
Klas a : afinitas terhadap F- lebih besar daripada afinitas terhadap I-
Klas b : borderline /sedang 
Klas c : afinitas terhadap I- lebih besar daripada afinitas terhadap F-


            Penjabaran lebih jauh sifat-sifat keasaman dan kebasaan yang dikembangkan dari pemikiran Ahrland, Chatt dan Davies dikemukakan oleh Pearson (1968) yang menggolongkan akseptor dan donor elektron ke dalam asam dan basa keras dan lunak.

Dengan ciri-ciri:

Asam/basa keras
Asam/basa lunak
Ukuran kecil
Ukuran besar
Densitas muatan besar
Densitas muatan kecil
Polarisabilitas rendah
Polarisabilitas tinggi

            Asam-basa keras digambarkan sebagai suatu spesies yang mempunyai ukuran relatif kecil, bermuatan tinggi dan mempunyai polarisabilitas rendah. Sebaliknya asam-basa lunak digambarkan sebagai suatu spesies yang mempunyai ukuran relatif besar, bermuatan rendah dan mempunyai polarisabilitas tinggi.

            Kemudian pearson mengusulkan asam basa berdasar HSAB mengusulkan agar kation logam diklasifikasikan dalam urutan konstanta kestabilan pembentukan kompleksnya dengan anion halida Kf.  Urutannya adalah I < Br < Cl < f untuk ion logam yang masuk kelas asam keras , dan urutannya mengikuti f < Cl < Br < I pada logam kelas asam lunak.  Kation logam yang tidak terlalu bergantung pada jenis halogen adalah yang masuk kelas perbatasan.   
Yang harus dicatat adalah Kf cenderung bernilai besar dengan bergabungnya asam keras dan basa keras, atau asam lunak dan basa lunak.  Bila konsep ini diperluas dari kation sederhana dan anion halida ke asam dan basa Lewis umum, asam basa tadi dapat diklasifikasikan dengan afinitas asam basa keras lunak.  Asam basa keras lunak yang khas ditunjukkan di Tabel dibawah ini.

Tabel Klasifikasi asam basa.



               Ungkapan kualitatif “kelunakan” adalah bentuk pengungkapan dengan bahasa lain “kemudahan polarisasi” dan “semakin besarnya kontribusi kovalensi dari ikatan ion dalam ikatan”.  Kation alkali dan alkali tanah serta aluminum adalah asam keras dan kation merkuri, tembaga, perak, dan emas, dsb. termasuk kelas lunak.  Sementara oksida adalah anion keras, sulfida dan senyawa fosfor adalah anion lunak.  Dalam mineral di kerak bumi, aluminum yang keras dan oksofilik (suka pada oksigen) didapatkan sebagai oksida, dan kadmium, yang lunak dan kalkofilik ditemukan sebagai sulfida. 

               Kation basa keras membentuk kompleks dimana interaksi coulomb sederhana lebih dominan. Sedangkan kation basa lunak membentuk kompleks dimana ikatan kovalen lebih penting. Konsep asam basa keras lunak juga dapat diterapkan pada molekular netral, dimana,
-         
            Ikatan Asam keras : R3P << R3N , R2S << R2O
-         Ikatan Asam Lunak : R2O << R2S , R3N << R3P

Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan

1.    Asam keras cenderung berikatan dengan basa keras

2.    Asam lunak cenderung berikatan dengan basa lunak

3.    Interaksi asam-basa keras cenderung bersifat elektrostatik

4.    Interaksi asam-basa lunak cenderung bersifat kovalen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar