Konsep asam basa ini merupakan
perluasan dari konsep asam basa lewis yang dikembangkan oleh R.G Pearson. Sebelum
pearson ada 3 orang ilmuwan Ahrland, Chatt dan Davies,
yang mengganti asam standarnya
selain proton berdasarkan konstanta kestabilan pembentukan kompleksnya dengan
anion halida Kf, kemudian mereka membagi table periodik dalam 3 kelas
yaitu
Klas a : afinitas terhadap F- lebih besar daripada afinitas terhadap I-
Klas b : borderline /sedang
Klas a : afinitas terhadap F- lebih besar daripada afinitas terhadap I-
Klas b : borderline /sedang
Klas c : afinitas terhadap I- lebih besar daripada afinitas terhadap
F-
Penjabaran lebih jauh sifat-sifat keasaman dan kebasaan yang
dikembangkan dari pemikiran Ahrland, Chatt dan Davies dikemukakan oleh Pearson
(1968) yang menggolongkan akseptor dan donor elektron ke dalam asam dan basa
keras dan lunak.
Dengan ciri-ciri:
Asam/basa keras
|
Asam/basa lunak
|
Ukuran kecil
|
Ukuran besar
|
Densitas muatan besar
|
Densitas muatan kecil
|
Polarisabilitas rendah
|
Polarisabilitas tinggi
|
Asam-basa keras digambarkan sebagai suatu spesies yang
mempunyai ukuran relatif kecil, bermuatan tinggi dan mempunyai polarisabilitas
rendah. Sebaliknya asam-basa lunak digambarkan sebagai suatu spesies yang
mempunyai ukuran relatif besar, bermuatan rendah dan mempunyai polarisabilitas
tinggi.
Kemudian pearson mengusulkan asam basa berdasar HSAB mengusulkan agar kation logam
diklasifikasikan dalam urutan konstanta kestabilan pembentukan kompleksnya
dengan anion halida Kf. Urutannya adalah
I < Br < Cl < f untuk ion logam yang masuk kelas asam keras , dan urutannya
mengikuti f < Cl < Br < I pada logam kelas asam lunak. Kation logam yang tidak terlalu bergantung
pada jenis halogen adalah yang masuk kelas perbatasan.
Yang harus
dicatat adalah Kf cenderung bernilai besar dengan bergabungnya asam keras dan
basa keras, atau asam lunak dan basa lunak.
Bila konsep ini diperluas dari kation sederhana dan anion halida ke asam
dan basa Lewis umum, asam basa tadi dapat diklasifikasikan dengan afinitas asam
basa keras lunak. Asam basa keras lunak
yang khas ditunjukkan di Tabel dibawah ini.
Tabel Klasifikasi asam basa.
Ungkapan
kualitatif “kelunakan” adalah bentuk pengungkapan dengan bahasa lain “kemudahan
polarisasi” dan “semakin besarnya kontribusi kovalensi dari ikatan ion dalam
ikatan”. Kation alkali dan alkali tanah
serta aluminum adalah asam keras dan kation merkuri, tembaga, perak, dan emas,
dsb. termasuk kelas lunak. Sementara
oksida adalah anion keras, sulfida dan senyawa fosfor adalah anion lunak. Dalam mineral di kerak bumi, aluminum yang
keras dan oksofilik (suka pada oksigen) didapatkan sebagai oksida, dan kadmium,
yang lunak dan kalkofilik ditemukan sebagai sulfida.
Kation
basa keras membentuk kompleks dimana interaksi coulomb sederhana lebih dominan.
Sedangkan kation basa lunak membentuk kompleks dimana ikatan kovalen lebih
penting. Konsep asam basa keras lunak juga dapat diterapkan pada molekular
netral, dimana,
-
Ikatan
Asam keras : R3P << R3N , R2S << R2O
-
Ikatan
Asam Lunak : R2O << R2S , R3N << R3P
Jadi dari keterangan di atas dapat
disimpulkan
1. Asam
keras cenderung berikatan dengan basa keras
2. Asam
lunak cenderung berikatan dengan basa lunak
3. Interaksi
asam-basa keras cenderung bersifat elektrostatik
4. Interaksi
asam-basa lunak cenderung bersifat kovalen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar