Minggu, 23 September 2012

BIOMARKER UNTUK STIRENA


Stirena banyak digunakan pada produksi polimer, dimana menjadi bahan baku utama pada industry karet, plastic, fiberglass, wadah makanan dan karpet. Kebanyakan produk-produk dari industry ini mengandung monomer maupun polimer stirena (ATSDR 1992).


International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan stirena sebagai bahan karsinogenik untuk manusia (IARC 1994a, 2002). Dimana styrene 7,8 oxide merupakan zat metabolit utama dari stirena (NTP 2004).

Stirena merupakan aromatik hidrokarbon yang memiliki struktur seperti dibawah ini,

Gambar 1. Struktur monomer stirena dan polimer stirena

Dan pada table dibawah ini merupakan karakteristik kimia dari stirena

Tabel 1. Kimia identifikasi untuk stirena


Stirena ini merupakan cairan tak berwarna yang mudah terbakar.Sedangkan polistirena merupakan padatan tak berwarna dengan titik leleh 240OC (NIOSH 2008).Uap stirena dari stirena dapat meledak jika bercampur dengan udara karena dapat membentuk peroksida.Stirena dapat mengalami polimerisasi dengan oksidator agen, halide atau dengan dipanaskan (NSC 2004, SPA 2008). Polistirena ini jika dipanaskan pada suhu diatas 300OC akan melepaskan zat-zat racun salah satunya stirena itu sendiri. Berikut adalah tabel sifat fisik dari stirena.

Tabel 2. Sifat fisik stirena

PAPARAN PADA MANUSIA

Stirena merupakan bahan baku industry manufaktur polistirena, styrene-butadine latex, styrene-butadiene rubber, unsaturated polyester resin dan kopolimer. Paparan utama pada masyarakat umum berasal masuk melaluiinhalasi (indoor dan outdoor udara ambien, dan rokok) dan dari pencernaan makanan.Untuk pekerja stirena paling banyak masuk melalui inhalasi dan kulit.

Stirena sudah terdeteksi ada di atmosfer, air dan tanah. Di atmosfer stirena berasal dari proses produsi industry, emisi kendaraan bermotor, proses pembakaran, rokok, dan lain-lain (ATSDR 1992, IARC 1994a). Sedangkan pada daerah perairan stirena berasal dari pembuangan limbah industri (ATSDR 1992).Dan ditanah stirena berasal dari TPA (tempat pembuangan akhir) sampah-sampah yang mengandung striena (ATSDR 1992).

Stirena di atmosfer berbentuk uap dan mudah sekali berinteraksi dengan hidroksi radikal dan ozon. Waktu paruh reaksi ini sekitar 0,5 sampai 17 jam (Luderer et al. 2005). Sedangkan pada udara di dalam ruangan (indoor air) stirena dapat bereaksi dengan senyawa pollutan lainnya yang ada di sekitarnya.4-vinyl-cyclohexene dan 4-phenyl-cyclohexene yang merupakan turunan dari stirena dari styrene-butadiene rubber (pada karpet) mengalami penurunan ketika konsentrasi aldehida naik (Uhde dan Salthammer, 2007).
Sedangkan di perairan stirena akan mengalami penguapan dan biodegradasi. Waktu paruh dari penguapan stirena di sungai dengan kedalaman 1 meter dan kecepatan arus 1 m/s serta kecepatan angina 3 m/s adalah rata-rata kasarnya 3 jam. Di air stirena tidak mengalami hidrolisis tetapi biodegradasi.Dalam sebuah penelitian dimana limbah stirena ditambahkan dengan konsentrasi 1 mg/l, 20% dan stirena terdegradasi sempurna dalam waktu 3 hari dan terdegradasi >60% dalam waktu 30 hari.

Di dalam tanah stirena juga hanya mengalami biodegradasi. Sekitar 87% sampai 95% stirena terdegradasi dalam sandy loam dan landfill soil selama 16 minggu dan degradasi 2,3% sampai 12% per minggu pada subsurface aquifers (Howard 1989). Stirena yang disimpan dalam drum lalu ditimbun ditanah ternyata dapat masuk ke tanah dan mencapai air bawah tanah (Howard 1989 dan Luderer et al 2005).
Selain dari industry tenyata stirena juga ditemukan pada makanan.Stirena ditemukan pada cinnamon, tanaman agrikultur dan makanan yang disimpan dalam wadah yang terbuat dari stirena (IARC 1994a, Tang et al. 2000, ATSDR 1992).Namun yang paling berbahaya adalah stirena dari wadah makanan yang dapat bermigrasi ke makanan. Migrasi ini dapat terjadi karena sifat lipofilitas dari makanan ATSDR 1992) Stoffers et al (2004) menemukan bahwa rata-rata kecepatan migrasi polistirena ke olive oil yang disimpan pada suhu 40OC selama 10 hari adalah 0,013 mg/dm2.

Sumber paparan pada masyarakat umum seperti yang sudah disebutkan sebelumnya berasal dari melalui inhalasi (indoor dan outdoor udara ambien, dan rokok) dan dari pencernaan makanan.Kenaikan paparan dapat terjadi pada orang yang hidup di perkotaan atau yang tinggal di dekat sumber paparan seperti di daerah padat lalu lintas, fasilitas industry dan pembuangan limbah-limbah berbahaya.Sedangkan paparan dari air minum dan yang melalui kulit tidak ada.Karena konsentrasi yang rendah pada air minum (Cohen et al 2002).Tetapi paparan dari makanan dapat terjadi.Seperti yang terjadi di amerika, bahwa rata-rata masyarakat amerika terpapar stirena melalui makanan sebesar 9µg/hari (Lickly et al 1995).

Paparan juga dapat terjadi oleh asap rokok. Rokok ini dapat memberikan paparan baik kepada perokok maupun kepada orang yang tidak merokok.Perokok mendapatkan paparan 6 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok (Cohen et al). paparan dari rokok sebesar 400 sampai 960 µg/hari berdasarkan 20 batang rokok per hatinya dan inhalasi sebesar 20 sampai 48 µg stirena per batang (Fishbein, 1992).
Sedangkan pada pekerja paparan dapat terjadi pada saat proses produksi dan penggunaan monomer stirena, polistirena, fiber glass, styrene-butadiene rubber dan polimer berbasis stirena lainnya (ATSDR 1992, IARC 2002). Pekerja pada industri plastik berpotensial untuk terpapar styrene 7,8 oxide. Nylander-French et al 1999, mendapatkan bahwa 237 pekerja yang bekerja 8 jam dengan konsentrasi diudara stirena 28,6 ppm dengan rentang 0,75 sampai 142,7 ppm,didapatkan konsentrasi rata-rata styrene 7,8 oxide adalah 0,04 ppm dengan rentang 0 sampai 0,21 ppm.Selain melalui pernapasan / inhalasi para pekerja di pabrik plastic ini juga dapat terpapar melalui kulit.Karena di pabrik plastik stirena ada dalam bentuk cairan maupun uapnya.Paparan melalui kulit di industri sudah dipelajari oleh Eriksson dan Wilklund (2004).Sedangkan pada industristyrene-butadiene rubber, yaitu sebuah kopolimer dari butadiene dengan stirena yang biasa digunakan pada pembuatan karet sintetis.Mayoritas paparan berasal dari pernapasan. Anttinen-Klemetti et al (2006) sudah mengidentifikasi paparan 1,3 butadiene dan stirena pada tiga pabrik styrene-butadiene copolymers di finlandia. Penelitian ini berhasil mengumpulkan  885 sampel udara yang dikumpulkan dari 28 pekerja selama lebih dari 4bulan. Untuk stirena didapatkan 36% memiliki konsentrasi dibawah 0,007 ppm.Kemudian 62% diantara 0,007 sampai 20 ppm dan satu sampel melebihi 20 ppm.sedangkan Lee et al (2006) meneliti adanya stirena dan polutan lainnya pada 7 pusat fotokopi di Taiwan mulai pada tahun 2002 dan 2003.

METABOLISME STIRENA

Stirena diabsorpsi ke dalam tubuh melalui inhalasi, ingestion atau melalui kontak dengan kulit.Tapi jalur yang paling dominan yaitu melalui inhalasi (ATSDR 1992, IARC 1994a, 2002).Kebanyakan stirena terakumulasi dalam lemak, dengan waktu paruh antara 2 sampai 5 hari (IARC 1994a, 2002).Namun pekari et al, 1993 melakukan penyelidikan tentang paparan stirena pada para pekerja.Mandelic acid dan phenylglyoxylic acid yang diekskresikan bersama urin tidak mengalami kenaikan selama seminggu bekerja.Ini menyimpulkan bahwa stirena tidak terakumulasi dalam tubuh.
Alur metabolisme stirena pada manusia bisa dilihat pada gambar 2. Jalur utama metabolisme stirena pada manusia yaitu yang pada hasil akhirnya menghasilkan mandelic dan phenylglyoxylic acid melalui zat perantara styrene 7,8 oxide, kemudian styrene 7,8 oxide ini akan dihidrolisis membentuk stirena glikol/ feniletilen glikol (Sumner and Fennell 1994, IARC 1994a). Styrene 7,8 oxide ini memiliki karbon kiral sehingga di dalam tubuh kedua bentuk enansiomernya R- dan S- ada. Carlos et al (2000) mendeteksi hasil dari metabolisme stirena menjadi styrene 7,8 oxide pada 6 orang dalam preparasi liver microsomal dan 1 dari 6 preparasi paru-paru microsomal yang dikumpulkan dari 12 individu selama proses operasi atau saat autopsi. Ini menunjukkan mikrosom-mikrosom hati memiliki aktivitas metabolik lebih tinggi dibandingkan mikrosom-mikrosom di paru-paru. Metabolit minor dari stirena pada manusia sudah diidentifikasi yaitu mercapturic acid turunan dari styrene 7,8 oxide yang berkonjugasi dengan glutathione(Maestri et al. 1997). 4-vinylphenol (4-hidroksi stirena) (Pfàffli et al 1981), 1-feniletanol dan 2 feniletanol  (Korn et al 1985), dan glucuronic acid dan sulfur konjugat dari hidroksilasi metabolit stirena (Manini et al, 2002b). Pembentukan 4-vinylphenol secara tidak langsung mengindikasikan bentuk intermediet dari 3,4-areneoxide; bentuk dari 2-vinylphenol mengindikasikan bentuk intermediet dari styrene 2,3 oxide. Sedangkan 4-vinylphenol sulfat dan glucuronates pada urin berhasil diidentifikasi pada masyarakat umum dan pekerja. Jalur metabolik ini sebesar 0,5% sampai 1 % total ekskresi metabolit stirena (Manini et al 2003).

TOKSISITAS

a.       Toksisitas Akut

Toksisitas akut dari stirena itu rendah dengan oral LD50 untuk  320 mg/kg dan inhalasi LC50 untuk  4.940 ppm pada mencit dan oral LD50 untuk  5000 mg/kg dan inhalasi LC50 untuk 2770 ppm pada tikus. Secara umum efek dari paparan akut yaitu menyebabkan irritasi pada kulit, mata dan alat pernapasan dan juga mempengaruhi sistem saraf pusat. Pada konsentrasi 1300 ppm dapat menyebabkan lemas dan beberapa efek dari sistem saraf pusat, kemudian pada konsentrasi 2500 ppm menyebabkan pingsan dan pada konsentrasi 5000-10000 ppm dapat menyebabkan meninggal (Spencer et al. 1942 dan Wolf et al 1956). Lalu pada 300 ppm stirena dapat merusak koklea sehingga pada tikus bisa menyebabkan tuli (Sliwinka-Kowalska et al 2007).Pada mencit setelah di paparkan stirena selama 3 hari atau lebih, kecepatan sel untuk bereplikasi meningkat.Ini menyebabkan pembengkakkan pada bronkiolus (Green et al. 2001a).stirena yang masuk melalui inhalasi, target utamanya adalah clara sel. Clara sel merupakan agen utama yang bertanggungjawab pada metabolisme stirena menjadi styrene 7,8 oxide di paru-paru (Harvilchuck dan Carlson 2006, Hynes et al. 1999).

b.      Toksisitas kronik

Toksisitas kronik stirena dapat menyebabkan genotoksik dan sitotoksik serta dapat menyebabkan penurunan immune tubuh baik pada manusia maupun hewan. Ini akan dijelaskan pada bab karsinogenitas.
Toksisitas kronik nonkanker yang diakibatkan oleh stirena yaitu neurotoksik.Namun penelitian tentang hal ini masih sangat sedikit.ada 2 postulat umum mekanisme neurotoksik stirena.Salah satu postulat mekanisme untuk neurotoksik adalah ikatan stirena aksida ke komponen jaringan syaraf. Postulat lainnya yaitu alteration pada cathecholamine karena berikatannya PGA ke biogenic amina dan menyebabkan perubahan fungsi psikologi dibawah control biogenic amina. Namun sebenarnya mekanisme sesungguhnya belum diketahui dengan pasti (mutti, 1993, Checkoway, 1994).

KARSINOGENITAS

Penelitian stirena sebagai karsinogenitas pada manusia sudah banyak dilakukan.Mekanisme kasinogenitas stirena belum sepenuhnya dimengerti. Metabolit primer dari stirena yang dapat menyebabkan kanker yaitu styrene 7,8 oxide. Penelitian kebanyakan fokus kepada tumor paru-paru pada tikus sedikit yang focus ke kanker lymphophematopoietic pada manusia. Kemungkinan kanker yang disebabkan oleh stirena meliputi genotoxicity (yang berhubungan dengan semua tipe kanker), efek cytotoxic dari metabolit stirena dalam paru-paru tikus dan immunosuppression (berhubungan dengan lyphophematopoietic kanker).

Gambar 3. Alur stirena  menyebabkanDNA-adduct

a.       Genotoxicity

Kebanyakan kerusakan genetic yang berhubungan dengan paparan stirena disebabkan oleh styrene 7.8 oxide.DNA-adduct yang utama adalah styrene 7,8 yang terjadi pada N7, N2 dan O6 posisi dari guanine, akan tetapi styrene 7,8 oxide adduct dapat terjadi pada N1, N3 dan N6posisi dari adenine, N3, N4, dan O2di sitosin dan N3 di timin. N7-adduct terbentuk lebih banyak tetapi sedikit persisten, dan O6-adduct terbentuk dalam jumlah yang sedikit tetapi sangat persisten.Selain N7-guanin dan N3-adenin adduct, yang lainnya merupakan promutagenik, karena dapat mengintervensi pasangan basa dan menyebabkan miscoding selama replikasi DNA. Sedangkan N7-guanin juga mungkin bisa sebagai promutagenik karena bisa menyebabkan depurinasi sehingga terjadi miscoding DNA (Vodicka et al, 2006a).styrene 7,8 oxide tanpa metabolic aktivasiadalah mutagenic dalam in vitro sistem menyebabkan variasi transisi dan transversi mutasi (Bastlovà dan podlutsky 1996). Stirena dan styrene 7,8 oxide dapat menyebabkan sitogenetic efek pada limfosit manusia.

Styrene 7,8 oxide diukur dalam darah para pekerja yang terpapar stirena didapatkan styrene 7,8 oxide berdasarkan DNA adduct di limfosit mereka. DNA adductyang terdeteksi yaitu umumnya O6-guanin, N1-adenin dan N2-guanin. Adduct pada pekerja menunjukkan metabolit stirena yang reaktif terhadap DNA mengalir dalam darah (Vodicka et al 2006a). efek sitogenetik pada para pekerja yaitu umumnya pembukaan rantai DNA dan pelencengan kromosom (Anwar dan Shamy 1995, Bonassi et al 1996, Lazutka et al 1999, review oleh Cohen et al, 2002).

b.      Sitotoksisitas pada mencit

Sitotoksisitas dapat menyebabkan regenerative hyperplasia, mengakibatkan mutasi dan tumor.Stirena menyebabkan tumor paru-paru dan keracunan pulmonary pada mencit tapi tidak terjadi pada tikus (Cruzan et al 1998, 2001).Alveolar dan bronchiolar hyperplasia dari paparan stirena merupakan pemeran utama tumor paru-paru di mencit.Perbedaan interspesies dalam toksisitas di paru-paru karena perbedaaan metabolism stirena menjadi metabolit oksidasi cincin oleh Cyp2f di Clara sel (Cruzan et al. 2002, 2009).
Fungsi Cyp2f dalam toksisitas paru-paru datang dari penelitian tentang intraperitoneal-injection pada waktu singkat dengan wild-type dan knock out Cyp2e1 pada mencit dimana menunjukkan kesamaan pada toksisitas paru-paru (Carlson 2004). Efek sitotoksik dari stirena dan pembentukan tumor juga terlihat di jaringan pernapasan dengan Cyp2f isoform yang tinggi dan Cyp2f inhibitor mencegah sitotoksisitas (Cruzan et al 2002).Styrene 7,8 oxide, 4 vinilfenol dapat dibentuk oleh Cyp2f2. Metabolit membentuk cincin oksidasi termasuk 4-vinilfenol dimana levelnya pada mencit lebih tinggi daripada pada tikus (Boogaard et al 2000a).beberapa data menyatakan 4 vinilfenol lebih toksik daripada styrene 7,8 0xide di paru-paru tikus (Gadberry et al 1996, Carlson 2002)

c.       Immunosuppresion

Mekanisme stirena menyebabkan kanker lymphohematopoietis tidak diketahui. CYP2E1 yang ada di limfosit (Siest et al 2008) dan hematopoietic stem sel (Kousalova et al 2004), menyebabkan stirena dapat diubah menjadi styrene 7,8 oxide dalam jaringan target. Penelitian tentang genotoksisitas dan oksidatif stress pada para pekerja yang terpapar stirena mengindikasi bahwa stirena menyebabkan DNA dan kromosom rusak dalam darah peripheral limfosit. Immunosuppression sudah dijadikan sebagai mekanisme untuk solven penyebab lymphoma (Vineis et al 2007).Paparan stirena dapat menyebabkan penurunan angka  aktivasi helper T-cell limfosit, ini menunjukkan stirena menyebabkan immunosuppression (BirÓ et al. 2002). Veraldi et al 2006 menyimpulkan bahwa ada fakta-fakta “immediate” untuk immunotoksisiti dari stirena oksida dan efek immunotoksik ini utamanya adalah immunosuppression.

BIOMARKER

pengukuran paparan stirena pada manusia dilakukan dengan mengukur unmetabolized stirena yang terdapat pada darah dan urin (Guillermin dan Berode 1988), jaringan adipose (Engstöm 1978). Metabolit dari stirena biasa digunakan sebagai biomarker dari paparan. Temasuk zat intemediet pada fasa 1 dan fasa 2 seperti glikol stirena dan styrene 7,8 oxide di darah. Pada urin biomarker yang digunakan yaitu mandelic acid dan phenylglyoxylic acid (IARC 2002), 4-vinil fenol (Manini et al 2003) dan Phenylhydroxymercapturic acid yang berasal dari glutathione yang berkonjugasi dengan stirena oksida (Ghittori et al 1997). Adduct dari stirena dibentuk melalui reaksi antara styrene 7,8 oxide dengan albumin, hemoglobin dan DNA juga digunakan sebagai biomarker paparan.  Untuk di darah stirena merupakan biomarker yang umum digunakan.
Biomarker risiko kanker(DNA-adduct dan Hemoglobin-adduct)
Stirena ini bisa mengakibatkan genotoxic/karsinogenik.Ada banyak biomarker, untuk menjelaskan mekanisme genotoxic ini. Diantara biomarker ini kehadiran DNA adduct lebih penting karena merupakan refleksi paparan individu, kapasitas metabolic dan kapasitas perbaikan DNA. DNA adduct ini merupakan proses yang kompleks yang dapat memicu mutagenesis dan karcinogenesis. Stirena yang membentuk adduct belum ditemukan. Senyawa intermediet stirena oksida sudah ditemukan secara in vitro.
Styrene 7,8 oxide memiliki 2 sisi yang bersifat elektrofilik dan mampu bereaksi dengan sisi nukleofilik pada DNA. Target utama dari styrene 7,8 oxide alkilasi pada DNA adalah residu guanine (Hemminki dan Hesso 1984, Koskinen et al 2000b, koskinen et al 2000a, latif et al 1988, savela et al 1986). Styrene 7,8 oxide membentuk adduct pada N7, N2 dan O2 pada posisi guanine, N1, N3 dan N6 pada posisi adenine, N3, N4 dan O2 pada posisi sitisin dan N3 pada posisi tiamin.


 Gambar 4. Sisi ikatan Stirena pada DNA

Stirena oksida (SO) dapat membentuk hemoglobin-adduct yang bisa digunakan sebagai biomarker. Hemoglobin yang berikatan dengan SO ini bisa digunakan sebagai biomarker karena lebih mudah di akses dibandingkan DNA.Selain itu Hb secara kimia lebih stabil dan lebih tepat untuk mengukur dosis yang diintegrasikan dengan waktu hidup protein ini yaitu 120 hari (Skipper dan Tannenbaum, 1990). J.P Teixeira et al (2008) sudah membuktikan stirena oksida adduct dengan N-terminal valin pada human globin (SO-Hb) ini cocok sebagai biomarker paparan stirena.

Selain pada sel darah merah stirena juga dapat membentuk adduct pada sel darah putih. N2 dan O6 –guanin DNA adduct pada stirena dalam sel darah putih berhasil dideteksi melalui metode 32P post-labelling (9-12). Adduct styrene 7,8 oxide ke residu sistein dalam albumin dan hemoglobin juga bisa digunakan sebgai biomarker paparan stirena (Brenner et al 1991, Christakopoulos et al. 1993, Fustinoni et al 1998, IARC 2002, Liu et al. 2001, Yeowell-O’Connell et al. 1996, Yuan et al. 2007). 

METODE SAMPLING dan ANALISA BIOMARKER

a.      Sampel Urin

-          Stirena yang tidak temetabolisasi

Alat yang digunakan untuk sampling, transport dan penyimpanan urin menggunakan special syringe. Jika analisis dilakukan pada hari yang lain urin dapat disimpan pada suhu 4OC. Kemudian ketika akan digunakan dikocok pada suhu 37OC. Setelah itu dimasukkan ke dalam solid –phase extraction. Dan kemudian analisisnya digunakan gas kromatografi dan spektroskaopi massa (Fustinono et al).

-          Metabolit stirena

Urin metabolit diuji menggunakan kromatografi cair dan spektroskopi massa (marlini et al 2002). Konsentrasi metabolit dalam sampel urin disajikan sebagai fungsi dari konsentrasi kreatinin, yang diukur dengan metode Jaffe (WHO, 1996).Nilai dari MA dan PGA memiliki satuan mg/g kreatinin.

b.      Sampel darah (metode Mira et al. 2001)

Darah diambil dari pembuluh vena. Kemudian jika ingin dilakukan analisis keesokan harinya maka disimpan di dalam suhu 4OC. tetapi jika akan langsung digunakan maka diekstraksi dengan heksana 2x3 ml untuk mencegah penguraian SO (stirena oksida) di dalam darah. Untuk analisis stirena dalam darah, darah dipanaskan selama 30 menit pada suhu 50OC. Untuk penentuan stirena glikol bebas kemudian darah diekstraksi dengan etil asetat.Sebelum diekstraksi fenilpropilen glikol ditambahkan sebagai internal standar. Sedangkan untuk penentuan konjugat stirena glikol menggunakan darah yang sama, etil asetat dibuang. Lalu diinkubasi pada suhu 37OC selama semalam dengan β-glucuronidase dan sulfatase dari Helix pomatia dalam larutan buffer asetat 0,1 M pH 4,7. Lalu diekstraksi dengan etil asetat.
Kemudian baik stirena glikol bebas maupun konjugat stirena glikol diambil ekstraknya lalu di evaporasi hingga kering. Residunya kemudian ditambahkan PFPA dan 1,5% piridin dalam diklorometana. Selanjutnya dianalisis dengan gas kromatografi dengan detector penangkap electron dan kolom kiral.

c.       Hemoglobin-adduct

Penentuan SO N-terminal valin adducts dalam human globin dianalisa dengan GC-MS (gas kromatografi massa spectrometri ) (Pauwels et al 1997). Reaksi ini dibawa oleh pentafluorophenyl isothiocyanate dan menghasilkan thiohydantoin. Analisis dilakukan dengan GC-MS selective ion yang akan menyimpan thiohydatoin bersama dengan deuterated internal standard. Deuterated internal standard ditambahkan ke setiap sampel Hb adalah adduct SO dengan d8-Val-Leu-Ser. Selama Edman prosedur dihasilkan campuran d7 dan d8 thiohydantoin keduanya dimontor dengan selective ion recording. Kalibrasi garis dibuat dengan unlabeled Val-Leu-Ser dengan labeled adducte peptide yang sudah dilabel.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar WA, Shamy MY. 1995. Chromosomal aberrations and micronuclei in reinforced plastics workers exposed to styrene. Mutat Res 327(1-2): 41-47. (Support not reported. Authors affiliated with Ain Shams University, Egypt; Alexandria University, Egypt.)

Anttinen-Klemetti T, Vaaranrinta R, Mutanen P, Peltonen K. 2006. Inhalation exposure to 1,3-butadiene and styrene in styrene-butadiene copolymer production. Int J Hyg Environ Health 209(2): 151-8. (Supported by the Finish Work Environment Fund. Authors affiliated with Finnish Institute of Occupational Health, Finland; National Veterinary and Food Research Institute, Finland.)

ATSDR. 1992. Toxicological Profile for Styrene. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. http://www.atsdr.cdc.gov/toxprofiles/tp53.pdf.

Bastlová T, Podlutsky A. 1996. Molecular analysis of styrene oxide-induced hprt mutation in human T-lymphocytes.Mutagenesis 11(6): 581-591. (Supported by the Swedish Cancer Society, the Swedish Environmental Protection Board and the Swedish Tobacco Co. Research Fund. Authors affiliated with the Karolinska Institute, Sweden; Institute of Theoretical and Experimental Biophysics, Russ

Bonassi S, Montanaro F, Ceppi M, Abbondandolo A. 1996. Is human exposure to styrene a cause of cytogenetic damage? A re-analysis of the available evidence.Biomarkers 1: 217-225. (Supported by the Italian Association for Cancer Research and the EEC. Authors affiliated with Istituto Nazionale per la Ricerca sul Cancro and CSTA, Italy.)
Cruzan G, Cushman JR, Andrews LS, Granville GC, Johnson KA, Hardy CJ, Coombs DW, Mullins PA, Brown WR. 1998. Chronic toxicity/oncogenicity study of styrene in CD rats by inhalation exposure for 104 weeks. Toxicol Sci 46(2): 266-281. (Supported by Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with ToxWorks, NJ; Chevron Research and Technology, CA; ARCO Chemical Company, PA; Shell Canada Ltd., Canada; Dow Chemical Company, MI; Huntingdon Research Center, UK; Research Pathology Services, PA.)

Boogaard PJ, de Kloe KP, Sumner SC, van Elburg PA, Wong BA. 2000a. Disposition of [Ring-U-14C]styrene in rats and mice exposed by recirculating nose-only inhalation. Toxicol Sci 58(1): 161-172. (Supported by the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Shell International Chemicals, Netherlands; Chemical Industry Institute of Toxicology, NC.)

Biró A, Pállinger E, Major J, Jakab MG, Klupp T, Falus A, Tompa A. 2002. Lymphocyte phenotype analysis and chromosome aberration frequency of workers occupationally exposed to styrene, benzene, polycyclic aromatic hydrocarbons or mixed solvents. Immunol Lett 81(2): 133-140. (Supported by the Hungarian Scientific Research Fund and the Fodor Jozsef National Center for Public Health. Authors affiliated with National Institute of Chemical Safety, Hungary; Molecular Immunological Research Group of Hungarian Academy of Sciences, Hungary; Semmelweis University, Hungary.)

Brenner DD, Jeffrey AM, Latriano L, Wazneh L, Warburton D, Toor M, Pero RW, Andrews LR, Walles S, Perera FP. 1991. Biomarkers in styrene-exposed boatbuilders.Mutat Res 261(3): 225-236. (Supported by NIH and NIEHS. Authors affiliated with Columbia University School of Public Health, NY; Conte Institute for Environmental Health, MA; Columbia Presbyterian Medical Center, NY; National Institute of Occupational Health, Sweden; New York University Medical Center, NY.)

Cohen JT, Carlson G, Charnley G, Coggon D, Delzell E, Graham JD, Greim H, Krewski D, Medinsky M, Monson R, Paustenbach D, Petersen B, Rappaport S, Rhomberg L, Ryan PB, Thompson K. 2002. A comprehensive evaluation of the potential health risks associated with occupational and environmental exposure to styrene. J Toxicol Environ Health B Crit Rev 5(1-2): 1-263. (Supported by the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Harvard School of Public Health, MA; Purdue University, IN; Health Risk Strategies, Washington, D.C.; University of Southampton, UK; University of Alabama at Birmingham, AL; GSF-Institute of Toxicology, Germany; University of Ottawa, Canada; Exponent, CA; Novigen Sciences, Inc., Washington, D.C.; University of North Carolina, NC; Gradent Corporation, MA; Rollins School of Public Health of Emory University, GA.)

Cruzan G, Carlson GP, Johnson KA, Andrews LS, Banton MI, Bevan C, Cushman JR. 2002. Styrene respiratory tract toxicity and mouse lung tumors are mediated by CYP2F-generated metabolites. Regul Toxicol Pharmacol 35(3): 308-319. (Supported by the Styrene Information and Research Center and SIRC. Authors affiliated with ToxWorks, NJ; Purdue University, IL; Dow Chemical Company, MI; Rohm & Haas Chemical Company, PA; Lyondell Chemical Company, TX; BP Amoco Chemical Company, IL; Chevron Research and Technology Company, CA.)

Christakopoulos A, Bergmark E, Zorcec V, Norppa H, Mäki-Paakkanen J, Osterman-Golkar S. 1993. Monitoring occupational exposure to styrene from hemoglobin adducts and metabolites in blood. Scand J Work Environ Health 19(4): 255-263. (Supported by the Swedish Work Environment Fund, Swedish Cancer Society, Ecetoc Task Force on Styrene and Shell International Research. Authors affiliated with Stockholm University, Sweden; Institute of Occupational Health, Finland; National Public Health Institute, Finland; Reserca, Sweden.)

Cruzan G, Bus J, Banton M, Gingell R, Carlson G. 2009. Mouse specific lung tumors from CYP2F2-mediated cytotoxic metabolism: an endpoint/toxic response where data from multiple chemicals converge to support a mode of action. Regul Toxicol Pharmacol 55(2): 205-218.

Cohen JT, Carlson G, Charnley G, Coggon D, Delzell E, Graham JD. 2002. A comprehensive evaluation of the potential health risks associated with occupational and environmental exposure to styrene. J Toxicol Environ Health B Crit Rev 5(1-2): 1-263.

Carlson GP. 2002. Effect of the inhibition of the metabolism of 4-vinylphenol on its hepatotoxicity and pneumotoxicity in rats and mice. Toxicology 179(1-2): 129-136.

Carlson GP. 2004. Comparison of the susceptibility of wild-type and CYP2E1 knockout mice to the hepatotoxic and pneumotoxic effects of styrene and styrene oxide. Toxicol Lett 150(3): 335-339

Checkoway H, Echeverria D, Moon J-D, Heyer N, and Costa LG. 1994. Platelet monoamine oxidase B
activity in workers exposed to styrene. Int. Arch. Occup. Health. 66:359-362.
Eriksson K, Wiklund L. 2004. Dermal exposure to styrene in the fibreglass reinforced plastics industry. Ann Occup Hyg 48(3): 203-208. (Supported by the EU, the National Institute for Working Life, Sweden, and the University Hospital of Northern Sweden. Authors affiliated with University Hospital of Northern Sweden, Sweden; National Institute for Working Life, Sweden; Alcontrol Laboratories, Sweden.)
Engström J. 1978. Styrene in subcutaneous adipose tissue after experimental and industrial exposure.Scand J Work Environ Health 4(Suppl 2): 119-120. (Support
not reported. Authors affiliated with National Board of Occupational Safety and Health, Sweden.)

Fustinoni S, Colosio C, Colombi A, Lastrucci L, Yeowell-O'Connell K, Rappaport SM. 1998. Albumin and hemoglobin adducts as biomarkers of exposure to styrene in fiberglass-reinforced-plastics workers. Int Arch Occup Environ Health 71(1): 35-41. (Support not reported. Authors affiliated with Istituti Clinici di Perfezionamento, Italy; Universita degli Studi di Milano, Italy; Medicina del Lavoro di Pietrasanta, Italy; University of North Carolina, NC.)

Fishbein L. 1992. Exposure from occupational versus other sources.Scand J Work Environ Health 18(Suppl 1): 5-16. (Support not reported. Authors affiliated with Risk Science Institute, Washington, D.C; U.S. FDA.)

Green T, Toghill A, Foster JR. 2001a. The role of cytochromes P-450 in styrene induced pulmonary toxicity and carcinogenicity. Toxicology 169(2): 107-17. (Supported by the Styrene Steering Committee and the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Syngenta Central Toxicology Laboratory, UK.)

Gadberry MG, DeNicola DB, Carlson GP. 1996. Pneumotoxicity and hepatotoxicity of styrene and styrene oxide. J Toxicol Environ Health 48(3): 273-294. (Supported by Purdue University, the AFPE, NIH and the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Purdue University, IN.)

Guillemin MP, Berode M. 1988. Biological monitoring of styrene: a review. Am Ind Hyg Assoc J 49(10): 497-505. (Support not reported. Authors affiliated with Institute of Occupational Health and Hygiene, Switzerland.)

Hemminki K, Hesso A. 1984. Reaction products of styrene oxide with guanosine in aqueous media.Carcinogenesis 5(5): 601-607. (Support not reported. Authors affiliated with Institute of Occupational Health, Finland.)

Hemminki K, Koskinen M, Rajaniemi H, Zhao CY. 2000. DNA adducts, mutations, and cancer 2000. Regul Toxicol Pharmacol 32(3): 264-275. (Support not reported. Authors affiliated with Karolinska Institute, Sweden.)

Harvilchuck JA, Carlson GP. 2006. Comparison of styrene and its metabolites styrene oxide and 4-vinylphenol on cytotoxicity and glutathione depletion in Clara cells of mice and rats. Toxicology 227(1-2): 165-72. (Supported by the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Purdue University, IN.)

Hynes DE, DeNicola DB, Carlson GP. 1999. Metabolism of styrene by mouse and rat isolated lung cells. Toxicol Sci 51(2): 195-201. (Supported by NIH and the Styrene Information and Research Center. Authors affiliated with Purdue University, IN.)

Howard PH. 1989. Styrene.In Handbook of Environmental Fate and Exposure Data for Organic Chemicals, vol 1.Large Production and Priority Pollutants.Lewis Publishers. p. 490-498. (Support not reported. Author affiliations not indicated.)

IARC.1994a. Styrene.IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risk of Chemicals to Humans, Vol. 60. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer

IARC. 2002. Some Traditional Herbal Medicines, Some Mycotoxins, Naphthalene and Styrene. IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risk of Chemicals to Humans, Vol. 82. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer.

J.P Teixeira et al. Styrene-oxide N-terminal valine hemoglobin adductsas biomarkers of occupational exposure to styrene. Int. J. Hyg. Environ. Health 211 (2008) 59–62.

Korn M, Wodarz R, Drysch K, Schoknecht W, Schmahl FW. 1985. Stereometabolism of styrene in man: gas chromatographic determination of phenylethyleneglycol enantiomers and phenylethanol isomers in the urine of occupationally-exposed persons. Arch Toxicol 58(2): 110-114. (Support not reported. Authors affiliated with Institut fur Arbeits-und Sozialmedizin der Universitat Tubigen, Germany.)

Kousalova L, Anzenbacherova E, Baranova J, Anzenbacher P, Skoumalova I, Vondrakova J. 2004. Presence of cytochrome P450 enzymes in human CD34+ haematopoietic progenitor cells.Gen Physiol Biophys 23(2): 251-257.
Koskinen M, Vodicka P, Hemminki K. 2000a. Adenine N3 is a main alkylation site of styrene oxide in double-stranded DNA. Chem Biol Interact 124(1): 13-27. (Supported by the Swedish Work Environment Fund and GACR. Authors affiliated with Karolinska Institute, Sweden; Czech Academy of Science, Czech Republic.)

Koskinen M, Calebiro D, Hemminki K. 2000b. Styrene oxide-induced 2'-deoxycytidine adducts: implications for the mutagenicity of styrene oxide. Chem Biol Interact 126(3): 201-213. (Supported by Swedish Council for Work Life Research. Authors affiliated with Karolinska Institute, Sweden.)

Lazutka JR, Lekevicius R, Dedonytë V, Maciuleviciutë-Gervers L, Mierauskienë J, Rudaitienë S, Slapšytë G. 1999. Chromosomal aberrations and sister-chromatid exchanges in Lithuanian populations: effects of occupational and environmental exposures. Mutat Res 445(2): 225-239.

Liu SF, Fang QM, Jin ZL, Rappaport MS. 2001. Investigation of protein-styrene oxide adducts as a molecular biomarker of human exposed to styrene. J Environ Sci (China) 13(4): 391-7. (Supported by the National Natural Science Foundation of China. Authors affiliated with Chinese Academy of Sciences, China; University of North Carolina, NC.)
Latif F, Moschel RC, Hemminki K, Dipple A. 1988. Styrene oxide as a stereochemical probe for the mechanism of aralkylation at different sites on guanosine.Chem Res Toxicol 1(6): 364-369. (Supported by NCI, DHHS, and the International Union Against Cancer. Authors affiliated with NCI- Frederick Cancer Research Facility, MD.)

Lee CW, Dai YT, Chien CH, Hsu DJ. 2006. Characteristics and health impacts of volatile organic compounds in photocopy centers. Environ Res 100(2): 139-49. (Supported by the National Science Council of the Republic of China. Authors affiliated with National Kaohsiung First University of Science and Technology, Taiwan; Chung Hwa College of Medical Technology, Taiwan; Kaoshan Industrial Safety and Health, Inc., Taiwan; Chang Jung Christian University, Taiwan.)

Lickly TD, Breder CV, Rainey ML. 1995b. A model for estimating the daily dietary intake of a substance from food-contact articles: styrene from polystyrene food-contact polymers. Regul Toxicol Pharmacol 21(3): 406-17. (Support not reported. Authors affiliated with Dow Chemical Company, MI; Keller and Heckman, Washington, D.C.; Society of the Plastics Industry, Inc., MI; Dow Plastics, MI.)

Luderer U, Collins TF, Daston GP, Fischer LJ, Gray RH, Mirer FE, Olshan AF, Setzer RW, Treinen KA, Vermeulen R. 2005. NTP-CERHR Expert Panel Report on the Reproductive and Developmental Toxicity of Styrene. Birth Defects Res B Dev Reprod Toxicol 77(2): 110-93. (Support not reported. Authors affiliated with University of California, CA; U.S. FDA; Proctor & Gamble Co., OH; Michigan State University, MI; Johns Hopkins University, MD; United Auto Workers, MI; University of North Carolina, NC; Schering-Plough Research Institute, NJ; NCI.)

Manini P, Andreoli R, Poli D, De Palma G, Mutti A, Niessen WM. 2002b. Liquid chromatography/electrospray tandem mass spectrometry characterization of styrene metabolism in man and in rat.Rapid Commun Mass Spectrom 16(24): 2239-2248. (Supported by the European Community and Azienda Ospedaliera di Parma. Authors affiliated with Universita delgi Studi di Parma, Italy; Hyphen MassSpec Consultancy, Netherlands.)
Manini P, Buzio L, Andreoli R, Goldoni M, Bergamaschi E, Jakubowski M, Vodicka P, Hirvonen A, Mutti A. 2003. Assessment of biotransformation of the arene moiety of styrene in volunteers and occupationally exposed workers.Toxicol Appl Pharmacol 189(3): 160-169. (Supported by the European Community, Italian Ministry of Health and the Instituto Superiore per la Prevenzione e la Sicurezza del Lavoro. Authors affiliated with University of Parma, Italy; Nofer Institute of Occupational Medicine, Poland; Czech Academy of Sciences, Czech Republic; Finnish Institute of Occupational Health.)

Manini P, Andreoli R, Poli D, De Palma G, Mutti A, Niessen WM. 2002. Liquid chromatography/electrospray tandem mass spectrometry characterization of styrene metabolism in man and in rat.Rapid Commun Mass Spectrom 16(24): 2239-2248
Maestri L, Imbriani M, Ghittori S, Capodaglio E, Gobba F, Cavalleri A. 1997. Excretion of N-acetyl-S-(1-phenyl-2-hydroxyethyl)-cysteine and N-acetyl-S-(2-phenyl-2-hydroxyethyl)-cysteine in workers exposed to styrene. Sci Total Environ 199(1-2): 13-22. (Support not reported. Authors affiliated with Fondazione Salvatore Maugeri, Italy; Universita di Pavita, Italy; Universita di Modena, Italy.)

Mira et al. stereochemical metabolism of styrene in volunteers. Int. Arch. Occup Environ Health (2001) 74:359-365

Mutti A. 1993. Mechanisms and biomarkers of solvent-induced behavioral and neuroendocrine effects. In: Use of Biomarkers in Assessing Health and Environmental Impacts of Chemical Pollutants. Travis CC, ed.,New York: Plenum Press. pp 183-199.

Nylander-French LA, Kupper LL, Rappaport SM. 1999. An investigation of factors contributing to styrene and styrene-7,8-oxide exposures in the reinforced-plastics industry. Ann Occup Hyg 43(2): 99-105. (Supported by the Finnish Work Environment Fund, NIEHS and NCI. Authors affiliated with University of North Carolina, NC.)

NIOSH. 2008. International Chemical Safety Cards: Polystyrene. National Institute for Occupational Safety and Health.Updated on 11/25/03.http://www.cdc.gov/niosh/ipcsneng/neng1043.html.

NTP. 2004. Report on Carcinogens 11th ed., Research Triangle Park, NC: National Toxicology Program. p. III-278.

NSC. 2004. Styrene Chemical Backgrounder. National Safety Council.http://www.nsc.org/library/chemical/styrene.htm.

Rappaport SM, Yeowell-O'Connell K, Bodell W, Yager JW, Symanski E. 1996. An investigation of multiple biomarkers among workers exposed to styrene and styrene-7,8-oxide. Cancer Res 56(23): 5410-5416. (Supported by NIOSH. Authors affiliated with University of North Carolina, NC; University of Californa, CA; Electric Power Research Institute, CA.)

S. Fustinoni, R. Giampiccolo, S. Pulvirenti, M. Buratti, A. Colombi, J.Chromatogr. B 723 (1999) 105.

Skipper, P.L., Tannenbaum, S.R., 1990. Protein adducts in the molecular dosimetry of chemical carcinogens. Carcinogenesis 11, 507–518

SPA. 2008. Styrene Monomer: Environmental, Health, Safety, Transport and Storage Guidelines. Brussels, Belgium: Styrene Producers Association. 67 pp. http://www.styrenemonomer.org/environment-health-safety-guidelines.pdf.(Supported by member companies of CEFIC. Authors affiliated with the European Chemical Industry Council.)

Sumner SJ, Fennell TR. 1994. Review of the metabolic fate of styrene. Crit Rev Toxicol 24(S1): S11-33. (Support not reported. Authors affiliated with the Chemical Industry Institute of Toxicology, NC.)

Sorsa M, Anttila A, Jarventaus H, Kubiak R, Norppa H, Nylander L, Pekari K, Pfaffli P, Vainio H. 1991. Styrene revisited--exposure assessment and risk estimation in reinforced plastics industry. Prog Clin Biol Res 372: 187-95. (Supported by the Finnish Work Environment Fund and by the CEC/DGXII/Health effects of pollutants. Authors affiliated with Institute of Occupational Health, Finland.)

Spencer HC, Irish DD, Adams EM, Rowe VK. 1942. The response of laboratory animals to monomeric styrene. J Indust Hyg Toxicol 24(10): 295-301. (Supported not reported. Authors affiliated with Dow Chemical Company, MI.)

Sliwinska-Kowalska M, Prasher D, Rodrigues CA, Zamyslowska-Szmytke E, Campo P, Henderson D, Lund SP, Johnson AC, Schaper M, Odkvist L, Starck J, Toppila E, Schneider E, Moller C, Fuente A, Gopal KV. 2007. Ototoxicity of organic solvents - from scientific evidence to health policy. Int J Occup Med Environ Health 20(2): 215-22. (Supported by the 6th European Framework Programme and the Marie Curie Host Fellowship for the Transfer of Knowledge "NoiseHear" Project. Authors affiliated with Nofer Institute of Occupational Medicine, Poland; University College, UK; Institut National de Recherche et de Sécurité, France; SUNY at Buffalo, NY; National Research Centre for the Working Environment, Denmark; Karolinska Institutet, Sweden; Institut für Arbeitsphysiologie an der Universität, Germany; University Hospital, Sweden; Finnish Institute of Occupational Health, Finland; European Agency for Safety and Health at Work, Spain; Sahlgrenska University Hospital, Sweden; University of Hong Kong, China; University of North Texas, TX.)

Savela K, Hesso A, Hemminki K. 1986. Characterization of reaction products between styrene oxide and deoxynucleosides and DNA.Chem Biol Interact 60(3): 235-246. (Supported by the Swedish Work Environment Fund. Authors affiliated with Institute of Occupational Health, Finland.)

Siest G, Jeannesson E, Marteau JB, Samara A, Marie B, Pfister M, Visvikis-Siest S. 2008. Transcription factor and drug-metabolizing enzyme gene expression in lymphocytes from healthy human subjects.Drug Metab Dispos 36(1): 182-189.
Tang W, Hemm I, Eisenbrand G. 2000. Estimation of human exposure to styrene and ethylbenzene.Toxicology 144(1-3): 39-50. (Support not reported. Authors affiliated with University of Kaiserslautern, Germany.)

Uhde E, Salthammer T. 2007. Impact of reaction products from building materials and furnishing on indoor air quality - A review of recent advances in indoor chemistry.Atmos Environ 41: 3111-3128. (Support not reported. Authors affiliated with Fraunhofer Wilhelm-Klauditz-Institute, Germany; University of Applied Sciences, Germany.)

Vodicka P, Koskinen M, Naccarati A, Oesch-Bartlomowicz B, Vodickova L, Hemminki K, Oesch F. 2006a. Styrene metabolism, genotoxicity, and potential carcinogenicity.Drug Metab Rev 38(4): 805-853.

Vodicka PE, Linhart I, Novak J, Koskinen M, Vodickova L, Hemminki K. 2006b. 7- Alkylguanine adduct levels in urine, lungs and liver of mice exposed to styrene by inhalation. Toxicol Appl Pharmacol 210(1-2): 1-8.

Vineis P, Miligi L, Costantini AS. 2007. Exposure to solvents and risk of non-Hodgkin lymphoma: clues on putative mechanisms. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 16(3): 381-384.

Wolf MA, Rowe VK, McCollister DD, Hollingsworth RL, Oyen F. 1956. Toxicological studies of certain alkylated benzenes and benzene: experiments on laboratory animals. AMA Arch Ind Health 14: 387-398. (Support not reported. Authors affiliated with Dow Chemical Company.)

Yuan W, Chung J, Gee S, Hammock BD, Zheng J. 2007. Development of polyclonal antibodies for the detection of styrene oxide modified proteins. Chem Res Toxicol 20(2): 316-21. (Supported by NIH and NIEHS. Authors affiliated with Northwestern University, MA; University of California Davis, CA; University of Washington, WA.)

Yeowell-O'Connell K, Jin Z, Rappaport SM. 1996. Determination of albumin and hemoglobin adducts in workers exposed to styrene and styrene oxide. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 5(3): 205-215. (Support not reported. Authors affiliated with University of North Carolina, NC.) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar