MOF (Metal Organic
Framework) adalah senyawa kristal yang terdiri dari ion logam atau kompleks
koordinasi biasanya molekul organic rigid untuk membentuk struktur 1,2 atau 3
dimensi yang bisa membetuk pori-pori. Pori-pori stabil untuk mengeliminasi
molekul tamu (biasanya pelarut) dan dapat digunakan untuk menyimpan gas seperti
hydrogen dan karbondioksida. Aplikasi lainnya untuk pemurnian gas, pemisahan
gas, katalis dan sensor. Pada tulisan
ini akan dibahas fungsi MOF kiral
sebagai katalis asimetrik pada reaksi transesterifikasi
Transesterifikasi
Dalam kimia organik, transesterifikasi adalah proses pertukaran kelompok
organik R "dari suatu ester dengan gugus organik R’ dari alkohol. Reaksi-reaksi ini sering dikatalisasi oleh penambahan asam atau basa katalis. Reaksi juga dapat dilakukan dengan
bantuan enzim (biocatalysts) terutama
lipase (EC3.1.1.3).
Transesterifikasi: alkohol + ester alkohol → berbeda +
ester yang berbeda
Asam kuat mengkatalisis reaksi
dengan menyumbangkan sebuah proton ke karbonil kelompok, sehingga membuatnya
menjadi lebih kuatelektrofil , sedangkan basis mengkatalisis
reaksi dengan menghapus sebuah proton dari alkohol, sehingga membuatnya lebih nukleofilik .
Fungsi MOF
kiral sebagai katalis asimetrik pada reaksi transesterifikasi
MOF pertama kali
ditemukan berfungsi sebagai katalis enansioselektif adalah POST-1 (7),
dilaporkan oleh K. Kim et al pada tahun 2000. Kiraliti pada POST-1 (7) diperkenalkan
melalui linker kiral turunan dari asam tartaric. Reaksi antara
(4R,5R)-2,2-dimetil-5-[(4-piridinilamino)karbonil]-1,3-dioxolane-4-asam
karbosilik ((4R,5R)-HL) dengan seng nitrat dalam larutan air/methanol
menghasilkan L-POST-1 (L-7), dimana (4S,5S)-enantiomer linker mengarahkan ke
D-POST-1 (D-7).
Struktur dari
POST-1 (7) tiga atom seng dihubungkan via atom µ3-oksigen untuk membentuk kelompok Zn3O planar. 6 linker
kiral terikat ke kelompok [Zn3(µ3-O)] dalam bentuk jembatan melalui
kelompok karbosilat. Atom nitrogen dari bagian piridin dari linker terhubung ke
cluster tetangga melengkapi kompleks koordinasi mengarah ke koordinasi
octahedral distorsi dari atom seng dan dan sebuah interkoneksi dari
simpul-simpul. Lapisan yang terbentuk ditumpuk tegak lurus ke c kristallografik
melalui ikatan van der walls membentuk triangular 1D sepanjang c-axis (edge
length:13,4 Amstrong) dengan kompleks kiral. Kelompok pyridil non koordinasi ,
2 atau 3 terprotonasi untuk memastikan netralitas kerangka langsung ke saluran
kiral. N-metilasi dari kelompok piridil ini menunjukkan aksessibilitas dan
reaktivitas.
Kelompok piridil memiliki
sisi aktif memungkinkan POST-1 (7) untuk mengkatalis
reaksi transesterifikasi. Serangkaian reaksi non asimetris 2,4-dinitrofenil
asetat dengan alcohol yang berbeda ukuran memastikan bahwa reaksi terjadi
terutama di pori-pori. Sebagai contoh, reaksi dari 2,4-dinitropenil asetat
dengan alcohol mencapai konversi 92% setelah 100 jam, dimana reaksi yang sama
dengan bulky
3,3,3-trifenil-1-propanol menghasilkan 10% ester saja dengan waktu yang sama.
Untuk menunjukkan
pengaruh dari pada dinding pori-pori, dilakukan transesterifikasi antara
2,4-dinitrofenil asetat dengan rasemat 1-fenil-2-propanol berlebih. Kehadiran
L-POST-1 (L-7), (R)-enantiomer dari 1-fenil-2-propil asetat banyak. Ketika
D-POST-1 (D-7) memberi (S)-enantiomer dari 1-fenil-2-propil asetat dengan enantiomer excess (ee) sebesar 8%. Tidak ada ee
teramati dalam kontrol percobaan menggunakan piridin sebagai katalis
Daftar pustaka
J. S. Seo et al.,
Nature 2000, 404 (6781), 982
G. nickerl et al.,
Chiral Metal-Organic Frameworks and Their Application in Asymetric Catalysis
and Stereoselective Separation. 2010
http://en.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar