Minggu, 23 September 2012

Kamu tahu tentang Gibsit ?


Gibsit merupakan mineral aluminium hidroksida dari kelompok oksida dan hidroksida, dengan rumus molekul Al(OH)3. Gibsit ini merupakan komponen utama bauksit dan tanah. Dalam bentuk alaminya biasanya juga terkandung Fe, Si, Ca dan Mg (Palache et al, 1944). Gibsit juga ditemukan sebagai mineral sintetik murni sebagai alumina trihidrat yang merupakan produk dari pemurnian bauksit secara kimiawi.

Gibsit biasanya berwarna putih namun jika ada pengotor misalnya besi dapat menyebabkan perubahan warna menjadi merah kekuning-kuningan. Polimorf dari gibsit adalah bayerit dan nordstandit. Perbedaan antara gibsit dengan polimorfnya yaitu pola layernya. Gibsit memiliki pola ABBA, bayerit polanya ABAB dan nordstandit merupakan fase intermediet antara gibsit dan bayerit (ABBAABAB) (Goldberg et al, 1996).


Struktur gibsit tersusun dari lembaran-lembaran oktahedral aluminium hidroksida. Setiap layer terdiri dari OH- yang tersusun secara oktahedral yang berkoordinasi dengan kation Al3+. Setiap ion Al3+ berkoordinasi dengan 6 ion OH- dan setiap ion OH- digunakan bersama oleh dua Al3+.

Gambar 2.1 Struktur oktahedral gibsit

Gibsit memiliki specific surface areas antara rentang 26 sampai 50,5 m2/g. Adsopsi pada gibsit hanya terjadi pada permukaannya, oleh karena itu persentase spesific surface area direpresentasikan oleh permukaan tepi (Alexander, 1998).

Absorbsi anion oleh gibsit terjadi pada permukaan gibsit melalui reaksi di bawah ini:
 Dimana X adalah anion trivalen atau anion singlevalen (Goldberg et al 1996).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar